Laman

Rabu, 30 September 2015

Berbeda... Siapa Takut !!



Mungkin kita sering mengalami kondisi dimana keadaan kok terasa begini-begini saja, tak ada sesuatu yang menarik. Benar-benar sangat membosankan. Tapi jangan buru-buru menyalahkan keadaan, coba lihat pada diri kita sendiri. Bisa jadi kitalah yang membuat semuanya jadi tak ada gairah, dengan menjalani rutinitas yang tetap setiap harinya. 

Cobalah lakukan hal-hal sederhana yang tidak biasa, atau dengan cara yang berbeda. Sebagai contoh, jika kita setiap bangun tidur selalu murung atau langsung menuju kamar mandi, coba lakukan sedikit hal yang berbeda. Misalnya sempatkan tersenyum lebar selama beberapa detik, atau katakan hal-hal yang positif dan memotivasi dengan lantang. Mungkin akan terasa aneh pada awalnya, tapi cobalah dan rasakan sensasinya. Aura positif akan melingkupi tubuh kita dan hati akan terasa lebih riang dan bahagia.

Satu hal yang sering saya coba lakukan adalah memakai pakaian yang sedikit “nyentrik”, berbeda dengan yang dipakai orang kebanyakan. Jika di tempat kerja saat memakai seragam batik, sebagian besar warna yang dipakai adalah warna yang umum, namun saya mencoba memakai batik dengan motif sangat cerah, warna orange dengan motif bunga-bunga. Pada awalnya saat saya ditawari oleh keluarga untuk memakainya, saya terus menerus menolaknya dengan alasan terlalu norak, dan lebih memilih warna yang sudah umum. Namun seiring berjalannya waktu dan ukuran batik yang paling pas adalah yang warna orange tadi, maka dengan terpaksa saya memakainya. Tapi yang terjadi kemudian adalah mengubah suasana diri saya, bahkan di sekitar saya. Rasanya seperti menjadi diri yang berbeda, dan tak jarang orang-orang menanyakan atau hanya sekedar menggoda dengan pakaian saya. Dengan berbekal rasa percaya diri saya nikmati saja itu semua. Dan sampai saat ini pakaian itu menjadi batik favorit saya dan sangat sering saya pakai.

Berbicara tentang menjadi berbeda, sebaiknya memang kita menjadi berbeda dari orang lain. Kita punya karakter yang berbeda-beda dengan orang lain, dan kita perlu mengoptimalkan kelebihan kita yang berbeda itu. Dengan menjadi berbeda, kita juga menuju hal penting lain yaitu jangan jadi orang rata-rata. Jika kebanyakan orang menjalani kehidupan sebagai rutinitas saja, maka kita perlu membuat hidup lebih dari sekedar itu saja, buatlah nilai positif yang lebih dari yang lain. Jika orang lain belajar hanya sekedarnya saja, maka tugas kita untuk belajar lebih keras dari yang lain. Jika orang lain bekerja hanya sekedar mengejar gaji, maka buatlah pekerjaan menjadi sebuah jalan menuju kebermanfaatan dan menciptakan karya-karya hebat.

Cobalah sejenak lihat keseluruhan tubuh kita, mulai dari kelengkapan organ-organ seperti mata, mulut, tangan, hingga kaki. Bukankah Allah telah menitipkan kemampuan yang begitu besar pada masing-masing bagian tubuh kita. Alangkah ruginya jika anugerah besar itu tak digunakan dengan sebaik-baiknya. Yakinlah bahwa dari tubuh inilah akan muncul karya-karya hebat, yang keberadaannya, perkataannya, dan hasil karyanya selalu dinanti.

Semoga kita semua dimampukan yah... :)

Sabtu, 26 September 2015

Salam Untukmu, Wahai Kawan !!



Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh...

Bagaimana kabarnya hari ini? Apapun kondisi kita saat ini yang terpenting adalah rasa syukur kita pada Allah, karena dengan kondisi itulah Ia membuktikan kasih sayang-Nya yang sangat besar pada kita.

O ya, apa ucapan salam saya tadi sudah dijawab? Kalau belum ndang dijawab dah.. hehe

Ketika mendengar kalimat salam tersebut untuk kita, maka wajib bagi kita untuk menjawabnya. Ternyata bukan sekedar wajib saja, banyak makna yang terkandung di dalamnya. 

Dibalik kalimat salam tersebut, terdapat sebuah makna yang sangat dalam. Inti dari kalimat pertama adalah sebuah do'a untuk keselamatan kita. Kalau kita pikir-pikir, semua yang kita lakukan sehari-hari adalah bertujuan untuk mencari selamat. Contohnya kita berkerja agar selamat keluarga kita dari kemiskinan. Kita makan dan berolahraga agar selamat dari sakit. Kita menuntut ilmu agar selamat masa depan kita dari kebodohan. Sehingga secara tidak langsung, salam merupakan do'a untuk keseluruhan hidup kita. Maka apa alasan kita untuk tidak menjawabnya?

Kalimat kedua bermakna agar rahmat Allah selalu tercurah untuk kita. Semua yang kita nikmati adalah rahmat Allah, baik itu harta, kesehatan, keluarga maupun waktu. Dan rahmat itu turun karena kasih sayang-Nya kepada kita. Ketika seseorang mendo'akan agar Pemilik Jagad Raya menyayangi kita, maka apa alasan kita untuk tidak menjawabnya?

Kalimat ketiga bermakna agar barokah selalu membersamai kita. Barokah bisa berarti apa-apa yang ada pada diri kita dapat memberikan manfaat. Umur, harta, ataupun keberadaan kita bisa memberikan dampak positif bagi sekitar. Lalu apa alasan kita untuk tidak menjawabnya?

Setahu saya, tidak ada kalimat sapaan ataupun salam yang lebih baik dari yang telah diajarkan dalam Islam ini. Islam itu sendiri jika dilihat dari susunan kata yaitu "salama", yang artinya selamat.

Maka adakah yang lebih baik dari itu?


Selasa, 22 September 2015

Salam Kenal Semuanya... ^^

Assalamualaikum... ^^

Alhamdulillah akhirnya saya mampu memberanikan diri untuk bikin sebuah blog.. hehe. Emang sebelumnya belum pernah? Pernah sih, tapi selalu mandeg dan gak diterusin. InsyaAllah blog yang satu ini akan saya kembangkan untuk ke depannya.

Berawal dari hobi baru saya yaitu menulis, saya mulai mencoba dan belajar menulis apapun yang saya ketahui. Saya juga heran kenapa bisa muncul hobi ini, padahal latar belakang saya sama sekali tidak pernah ada hubungannya dengan dunia tulis menulis. Dan syukur alhamdulillah melalui jalan menulis ini saya dipertemukan oleh Allah dengan komunitas-komunitas yang positif, juga orang-orang hebat di dalamnya. Saya berpikir inilah yang saya butuhkan, yaitu lingkungan positif yang bisa memicu saya untuk terus berkembang pula, meski kebanyakan hanya lewat dunia maya. Namun itu tak menghalangi keinginan untuk terus belajar dan berkarya.

Berbicara tentang menulis, hal yang tak bisa terlepas adalah apa motivasi kita dalam menulis. Mungkin banyak di antara kita ketika melihat penulis yang sudah terkenal, kita jadi berpikir bahwa jadi penulis itu enak, bisa terkenal, bisa jalan-jalan jika sudah sukses, dan dikagumi banyak orang. Sebenarnya itu tidak salah juga, namun itu semua hanyalah sebuah efek dari karya yang mereka hasilkan. Karena karya mereka yang bagus, sehingga banyak yang mulai mengenalnya, kemudian membaca bukunya, dan berefek besar pada karya dan penulis tersebut.

Mungkin jika alasan-alasan di atas adalah alasan utama kita menulis, kurang pas rasanya. Alangkah bijaknya jika tulisan-tulisan yang kita buat nantinya kita niatkan untuk kebermanfaatan bagi sesama. Ya, kebermanfaatan, itulah yang lebih penting. Coba bayangkan, ketika tulisan sederhana kita ternyata bisa menyentuh hati seorang, bahkan banyak orang, untuk tergerak sehingga mereka melakukan hal yang positif. Atau mungkin tulisan kita bisa sekedar menghibur hati seorang pembaca yang sedang bersedih, sehingga ia bisa move on, dan menjalani kehidupan dengan lebih baik.

Lalu apa hanya itu saja yang kita harapkan dengan menulis? Mungkin itu saja sudah cukup bagus kok. Yakinlah bahwa ketika kita telah membantu atau memudahkan orang lain, Allah juga akan membantu dan memudahkan kita dalam setiap aktivitas kita.

O ya, ngomong-ngomong kenapa judul blognya kok begitu, "Hidup Itu Indah... iya kan?"? Hehehe... ya karena saya ingin menyebarkan tulisan-tulisan yang akan membuat hidup kita jadi lebih indah.

#udahgituaja :D

Saya berharap tulisan-tulisan sederhana dan masih pemula ini, baik dalam bentuk kisah-kisah, renungan, motivasi, informasi, atau hanya sekedar curhat, bisa memberikan manfaat bagi kita semua.

Aamiin.


Gresik, 17 September 2015

Daman Huri